Sondag 30 Junie 2013
aku mohon..
Ya Allah Sang Maha pengasih
Dalam kehinaanku aku memohon…
Cungkil-lah keluar perasaan rinduku padanya
Buang jauh-jauh hasrat diri ini untuk kembali menatap indah wajahnya seperti dulu
Kubur setiap keindahannya bersama memori yang telah berlalu
Dan tinggalkanlah kenangan kami itu hanya bersama waktu yang telah terlewati
Agar diri ini bisa menerima cinta yang lain
Dan menampung kebahagiaan yang baru bersama pujaan hati…
Donderdag 27 Junie 2013
IBADAHLAH DENGAN HATI
Sebutlah
Salim namanya, santri di sebuah pesantren entah dimana. Pagi itu saat
pelajaran di kelas pikirannya dipenuhi dengan gambaran tentang pena baru
yang dibeli temannya beberapa hari lalu, maka dia yang baru mendapatkan
kiriman uang dari orang tuanya berniat sekeluarnya dari kelas hari ini
akan segera menuju pasar membeli barang yang sama. Ia memikirkan
gerangan warna apa yang akan ia pilih dan berharap-harap harganya tidak
naik sehingga ia masih memiliki kelebihan uang yang bisa dia belikan
barang yang lainnya..
Tiba-tiba lamunan Salim buyar seketika tatkala gurunya memanggil namanya dan memintanya maju ke depan kelas.
“Pergilah
ke pasar dan tetaplah berada disana sampai jam 12 siang nanti, lalu
temuilah aku jika kau sudah sampai kembali di pesantren ini“ Kata
gurunya kemudian.
Salim
meski tak mengerti untuk apa gurunya menyuruhnya ke pasar pergi juga
dengan pikiran dipenuhi kebingungan. Sepanjang jalan pikirannya tak
berhenti berpikir :
“Kenapa
guru mengeluarkan aku dari kelas? sebenarnya pelajaran apa yang
disampaikannya hari ini? dan bagaimana jika aku tertinggal
kisah-kisahnya yang selalu banyak dikisahkan diantara pembahasan
pelajaran-pelajaran? siapa yang akan aku minta untuk mengulangkan
untukku pelajaran-pelajarannya ? Duuuuuh.. mengapa aku tadi melamun dan
tidak menyimak pelajaran?“
Pertanyaan-pertanyaan
itu terus membebani pikirannya hingga ketika ia sampai di pasar, ia tak
lagi ingat pena yang ingin dibelinya. Ia hanya duduk di depan pertokoan
dan membayangkan kelasnya, membayangkan wajah guru dan teman-temannya,
membayangkan kesenangan belajar bersama mereka, membayangkan
palajaran-pelajarannya hari ini yang tertinggal akibat lamunannya. Dan
ia begitu menyesal..
Tepat
jam 12 Salim kembali ke asrama dan menemui gurunya. Ia bertanya dengan
hati-hati mengapa sang guru mengeluarkannya dari kelas pagi tadi. Dan
guru itu pun menjawab :
“Jasadmu di pasar namun hatimu bersamaku lebih aku sukai daripada saat dimana jasadmu bersamaku namun hatimu di pasar“.
Kisah
ini pernah diceritakan guruku diantara pelajaran-pelajaran indahnya dan
beliau melanjutkan dengan menyebut sebuah hadits yang rasanya sering
engkau dengar :
“Allah tidak melihat kepada jasad dan kulit kalian akan tetapi yang Allah lihat dari kalian adalah hati kalian“.
Kawan..
Saat engkau mengerjakan sholat, jasadmu ruku dan sujud. Sejatinya Allah SWT lebih peduli kepada hatimu ada dimanakah kala itu ?
Saat
tanganmu bersedekah kepada pengemis yang datang di rumahmu, sungguh
Allah SWT lebih peduli kepada hatimu adakah keikhlasan di dalamnya?
Saat
jasadmu berpuasa dan perutmu menahan lapar dan dahaga, Allah sedang
melihat hatimu adakah lapar dan haus akan rahmatNya ada disana?
Saat
jasadmu diterbangkan menuju Mekkah Madinah dan berthowaf di Ka'bah,
sesungguhnya Allah SWT lebih peduli kepada hatimu adakah penggagungan
terhadap pemilik Ka'bah didalamnya??
Kawan..
Saat kita diizinkan olehNya beribadah, Mari kita kembali periksa langkah..
Koreksi hati
Telusuri jiwa
Adakah hati kita bersama DenganNya?
KECERDASAN SAYYIDINA ALI RA
RasulAllah SAW seringkali memuji sahabatnya atas hal yang berbeda-beda.
Abu bakar RA misalnya, dipuji beliau atas keimanan yang kuat mengakar di jiwanya.
Umar RA dipujinya atas kemampuannya menegakkan yang hak tanpa takut dicela.
Utsman RA dipujinya atas sifat malunya
yang bahkan membuat malaikatpun menjadi malu padanya, dan Ali bin Abi
Thalib dipujinya atas kecerdasan, ilmu dan pengetahuan yang
menjadikannya gerbang ilmu jika diibaratkan Nabi Muhammad adalah
kotanya.
Kawan, akan kuceritakan padamu sekelumit kisah, setetes dari lautan ilmu Sahabat nabi kita ini..
Seorang wanita di zaman kekhalifahan Abu
bakar RA melahirkan padahal dia baru menikah 6 bulan sebelumnya. Dan
hal tersebut menimbulkan fitnah dan pergunjingan di masyarakat.
Merekapun menuduhnya berzina, dan menuntut pemerintah untuk merajam
perempuan tersebut. Maka sebuah sidang diadakan untuk memutuskan apakah
anak tersebut adalah hasil zina sehingga perempuan tersebut harus
dihukum rajam ataukah dia adalah anak yang sah. Ali RA yang merupakan
hakim pada masa tersebut pun didatangkan untuk membuat sebuah keputusan.
“Bayi itu adalah anak yang sah! Nasab dan waris diikutkan kepada ayahnya“
“Atas dasar apa keputusan itu kau buat wahai Ali?“ tanya sang khalifah
“Atas dasar Al-Quran firman Allah SWT, cobalah baca Quran surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah SWT berfirman
(وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا)
(..hamil dan menyusui adalah 30 bulan.. )
Sementara dalam ayat yang lain Allah berfirman :
(وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْ)
(..dan wanita menyapih anak yang disusuinya setelah berusia 2 tahun..)
Dua tahun adalah 24 bulan. Maka jika
hamil dan menyusui adalah 30 bulan dan menyusui adalah 24 bulan,
bukankah berarti kehamilan itu adalah 6 bulan? Maka, hamil 6 bulan
adalah mungkin dengan penyaksian Al-Quran.
Dan khalifahpun memutuskan seperti yang telah disampaikan oleh Sayyidina Ali RA.
Kisah lain tentang kecerdasan beliau
Di masa kekhalifahan Sayyidina Umar RA,
dua orang perempuan melahirkan di waktu yang hampir bersamaan di rumah
seorang bidan. Seseorang diantara mereka melahirkan bayi laki-laki dan
seorang lagi melahirkan bayi perempuan. Namun sang bidan yang meletakkan
kedua bayi itu berjejeran begitu saja tidak ingat betul siapa ibu bayi
laki-laki dan siapa ibu untuk bayi yang perempuan. Dan masalah menjadi
pelik tatkala kedua ibu tersebut mengakui dan memperebutkan bayi
laki-laki sebagai miliknya.
Masalah tersebut sampai di meja hijau
kekhalifan Umar RA, dan beliaupun segera memanggil Sayyidina Ali RA
untuk memberikan keputusan yang benar.
“Harap masing-masing dari kedua ibu tersebut mengeluarkan air susunya dan dimasukkan di gelas ini“
Kata beliau seraya menyerahkan 2 buah gelas kepada dua orang tersebut.
Setelah dua gelas tersebut berisi air
susu dari masing-masing ibu baru itu dan diberi tanda agar tidak
tertukar, beliaupun kemudian menimbang air susu tersebut dalam sebuah
timbangan. Dan ternyata sesuai perkiraan beliau satu gelas susu itu
lebih berat dari yang lainnya.
Beliau kemudian memutuskan bahwa pemilik
susu yang berat adalah ibu dari bayi yang laki-laki, sementara ibu
dengan air susu yang lebih ringan adalah ibu dari bayi yang perempuan.
Tatkala ditanyakan dengan dalilnya. Beliaupun kemudian membacakan firman
ALLAH SWT, An-Nisa ayat 11 :
(لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ)
(لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ)
(..bagi laki-laki adalah dua kali jatah perempuan..)
Kisah yang ini terjadi di masa
kekhalifahan beliau sendiri di tengah perselisihan dan perpecahan umat
yang mulai berlangsung. Dan siang itu disaat khutbah jumat dengan beliau
bertugas sebagai khatib, seorang munafik mengangkat tangan mengajukan
tiga buah pertanyaan. Diawali dengan ucapan pedasnya :
“Wahai khalifah, Nabi Muhammad
mengatakan bahwa beliau adalah kota ilmu dan engkau adalah pintunya,
maka jika engkau benar-benar pintu dari kota ilmu, tentulah semua
pertanyaanku dapat engkau jawab dengan benar”
“Silahkan ajukan pertanyaanmu” kata Sayyidina Ali RA
“Pertanyaan pertama, berapa jarak antara timur dan barat bumi ini?”
Tanpa diam lama, Sayyidina Ali menjawab “Selama perjalanan matahari dari pagi hingga sore hari”
Semua jamaah Jum'at berdecak kagum atas
ketepatan jawabannya. Ya, bukankah matahari memang terbit di timur di
waktu pagi dan tenggelam di barat saat sore hari?
“Pertanyaan kedua, apa yang sedang Allah SWT kerjakan saat ini?”
Sayyidina Ali RA tidak menjawab pertanyaan tersebut. Beliau malah turun dari mimbar kemudian naik kembali dan berkata
“Yang sedang Allah lakukan saat ini
adalah menurunkan saya dari mimbar, menaikkan saya kembali, kemudian
menjawab pertanyaanmu ini“
Dengan jawaban beliau yang tak terbantahkan itu, diapun menjadi terlihat kesal dan kemudian berkata
“Pertanyaan terakhir, kenapa di zaman
khalifah Abu bakar dan Umar RA negeri ini aman dan damai, tidak ada
perselisihan dan perpecahan, sementara di masa engkau memerintah ini
negeri kita dipenuhi dengan huru-hara, keributan dan perselisihan antar
sesama umat islam?”
Sayyidina Ali RA tersenyum mendapati
pertanyaan yang bukan ilmu pengetahuan tapi perdebatan yang memojokkan
beliau ini. Kemudian beliau berkata
“Ya, tentu saja di zaman khalifah Abu
bakar dan Umar memerintah negeri kita damai, aman dan sejahtera sebab
pemimpinnya adalah mereka dan rakyatnya adalah orang-orang seperti saya.
Sementara di masa sekarang ini pemimpinnya adalah saya dan rakyatnya
adalah orang-orang sepertimu“
Orang tersebut terdiam..
BELAJAR DARI SEEKOR BURUNG
Seorang sholeh mengunjungi kawannya dan mendapati kawannya tersebut tengah menangis terisak-isak di beranda rumahnya
"Mengapa menangis, kawan?" tanyanya kebingungan
"Burung peliharaanku mati" jawab kawannya diantara isak tangisnya
"Hanya karena seekor burung dan engkau menangis sesedih ini? Tenangkanlah hatimu semoga Allah memberimu kesenangan yang lain?"
"Bukan begitu masalahnya, kawan. Aku telah mengajari burungku itu kalimat LA ILAHA ILLALLAH, dan ia telah berhasil mengucapkannya dengan fasih. Ia selalu mengulang-ulang kalimat itu setiap waktu. Namun pagi tadi seekor kucing membuka sangkar dan menerkamnya. Kau tahu? ia hanya berteriak-teriak 'Kkkhhhh.. Kkhh.. Kkkkkkkhhh..' sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dan bukan kalimat yang aku ajarkan padanya selama ini.
"Bukan begitu masalahnya, kawan. Aku telah mengajari burungku itu kalimat LA ILAHA ILLALLAH, dan ia telah berhasil mengucapkannya dengan fasih. Ia selalu mengulang-ulang kalimat itu setiap waktu. Namun pagi tadi seekor kucing membuka sangkar dan menerkamnya. Kau tahu? ia hanya berteriak-teriak 'Kkkhhhh.. Kkhh.. Kkkkkkkhhh..' sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dan bukan kalimat yang aku ajarkan padanya selama ini.
Kawan,
Aku takut jika selama ini kalimat LA ILAHA ILLALLAH itu kuucapkan hanya
di lisanku saja tanpa pemahaman dan pengamalan seperti burungku itu,
aku mungkin akan bernasib sama dengannya"
TENTANG ROSULALLAH SAW
Yang Allah tuhannya membagi padanya rahmat untuk dia bagikan pada semesta?
Yang jutaan malaikat kepadanya tak berhenti bersholawat,
Katakanlah adakah yang lebih indah darinya?
Alif hidungnya, nun alisnya, dan mim bibirnya
Jika yusuf mendapat separoh ketampanan
Maka dia telah diberi ketampanan sempurna.
Adakah yang lebih indah darinya?
Di tangannya ada berkah, di hatinya ada cinta
Di matanya ada telaga
Di dalamnya kita bisa berenang dalam sejuk kasihnya.
Katakanlah siapa yang lebih baik darinya?
Kasihnya dirasa hingga bahkan oleh si kafir yang durhaka
Dermawannya tak pernah takut kefakiran mendera
Tawadhu, sabar,syukur, ikhlas, dan selalu berlapang dada
Senyuman dari bibirnya tak pernah sirna
Katakanlah adakah selainnya yang sempurna?
Dia mengingat Allah di setiap waktunya
Memberi syafaat hingga selamat umatnya dari siksa neraka
Berkorban bahkan dengan darah dan air mata
Wahai..
Yang kami inginkan darimu
Adalah bisa bersama denganmu
Ya Rosulallah..
Tentang pernikahan dari buku Sang Nabi oleh Kahlil Gibran.
PERNIKAHAN (On Marriage)
PERNIKAHAN (On Marriage)
Berpasangan engkau telah diciptakan,-Kahlil Gibran-
Dan selamanya engkau akan berpasangan.
Bersamalah dikau tatkala Sang Maut merenggut umurmu,
Ya, bahkan bersama pula kalian, dalam ingatan sunyi Tuhan.
Namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu,
Tempat angin surga menari-nari di antaramu.
Berkasih-kasihanlah, namun jangan membelenggu cinta,
biarkanlah cinta itu bergerak senantiasa
seperti aliran air sungai yang mengalir lincah di antar kedua belahan jiwa.
Saling isilah piala minumanmu, tapi jangan minum dari satu piala,
Saling bagilah rotimu, tapi jangan makan dari pinggan yang sama.
Bernyanyi dan menarilah bersama, dalam segala sukacita,
Hanya biarkanlah masing-masing menghayati ketunggalannya.
Tali rebana masing-masing punya hidup sendiri,
Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya.
Berikan hatimu, namun jangan saling menguasakannya,
Sebab hanya Tangan Kehidupan yang akan mampu menggapainya
Tegaklah berjajar, namun jangan terlampau dekat:
Bukankah tiang-tiang candi tidak dibangun terlalu rapat?
Dan pohon jati serta pohon cemara,
Tiada tumbuh dalam bayangan satu dengan lainnya..
Woensdag 26 Junie 2013
DOA MEMOHON KETEGUHAN HATI
Robb,
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat
Robb,
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya
Allah yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku
Ya Allah ,
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu
Jika kesempurnaannya bukan untukku
Tolong bawa jauh dari relung hati
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia
Tolong bawa jauh dari relung hati
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia
Tapi Tuhan,
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu
Semoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur
Menapaki jalan kearah Mu
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami
Mengarungi sisa umur
Menapaki jalan kearah Mu
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami
Tolong beri kesabaran yang penuh
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan
Amien
SA'AD BIN ROBIE'
(Hari Uhud beberapa saat setelah kekalahan terjadi atas pasukan islam)
Diantara tubuh yang bergelimpangan. Darah merah segar mengalir dari luka-luka akibat sayatan pedang atau tusukan panah. Wajah-wajah sahabat yang selamat terlihat kecewa dan terluka.
Nabi
Muhammad SAW duduk dengan luka parah di dahinya sementara dua giginya
tanggal akibat pukulan seorang tentara musuh. Tiba-tiba ingatan tentang
seseorang membuatnya berdiri dan berujar lantang:
"Wahai sahabatku sekalian! Adakah seseorang mau mencarikan untukku Sa’ad bin Robie’ masih hidupkah ia ataukah sudah tiada?"
Berdiri seorang sahabat anshor :
"Aku akan melakukannya untukmu, ya RosulAllah.."
Diapun segera menelusuri tubuh-tubuh yang bergeletakan di tanah pegunungan Uhud. Bau amis darah tercium disana sini. Dibaliknya beberapa tubuh yang tengkurap dan berusaha mengenali wajah mereka sebab darah dan tanah yang bercampur jadi satu membuat sebagian wajah tak mampu lagi dikenali.
Diapun segera menelusuri tubuh-tubuh yang bergeletakan di tanah pegunungan Uhud. Bau amis darah tercium disana sini. Dibaliknya beberapa tubuh yang tengkurap dan berusaha mengenali wajah mereka sebab darah dan tanah yang bercampur jadi satu membuat sebagian wajah tak mampu lagi dikenali.
Dia
mendapati Sa’ad bin Robie’ diantara mereka dan panah menancap di
dadanya. Dipegangnya pergelangan tangannya untuk merasakan denyut nadi
dan dia merasakan masih ada sisa nafas yang tersisa.
"Kawan, aku diperintahkan RosulAllah Muhammad SAW untuk melihat keadaanmu masih hidupkah engkau ataukah telah mati?"
Mendengar nama Rosul disebut, mata Sa’ad mengerjap dan lirih diucapkan kata-kata ini:
"Aku
akan segera mati. Namun sampaikan salamku kepada RosulAllah katakan
padanya: Semoga Allah membalas beliau dengan sebaik-sebaik balasan yang
diberikanNya untuk seorang nabi atas kebaikan dan pengorbanan kepada
umatnya."
Ditahannya rasa sakit sambil memegang dadanya dan dengan susah payah ia berujar kembali:
"Dan
sampaikan pula salamku kepada seluruh umat ini katakan kepada mereka
bahwa Sa’ad bin Robie’ berpesan: Jangan pernah kalian biarkan sesuatu
terjadi kepada RosulAllah SAW sementara kalian masih memiliki mata yang
mampu berkedip."
Dan tewaslah Sa’ad sesudah mengucapkan kalimat itu
Sahabat
anshor itupun segera menyampaikan keadaan dan perkataan Sa’ad kepada
RosulAllah. Beliau terdiam sejenak lantas mendoakan Sa’ad:
"Ya Allah.. Sayangilah dia.. Karena dia selalu memberi nasehat dan mengajak umat kepada kebaikan hidup dan matinya.."
(Kawan..
membaca kisah ini ada yang bergerak dihatiku, rasanya seperti
dihadapkan pada sebuah cermin dan diminta berkaca tentang kesungguhan..
Sudahkah ia ada dalam hati kita?)
DOA UNTUK KEKASIH TERCINTA
Ya
Allah
Seandainya
telah engkau tuliskan
Dia
milikku dan terlahir untukku
Dekatkan
dan satukanlah hatinya dengan hatiku
Berikanlah
kebahagian antara kami
Agar
kesetiaan itu abadi
Ya
Allah
Ya
tuhanku yang Maha Pengasih
Satukanlah
diri kami tuk mengarungi hidup ini
Ketepian
yang abadi dan berkah
Ya Allah
Seandainya
telah engkau takdirkan
Bahwa
dia bukan untukku
Maka,
bawalah dia jauh dari hidupku
Hilangkanlah
dia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari
kekecewaan hati
Ya
Allah
Ya
tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah
aku kekuatan
Untuk
melupakan bayangannya jauh keatas langit
Hilang
bersama senja nan abadi
Agar
aku bisa bahagia
Walaupun
tanpa bersama dengannya
Ya Allah
Ya
tuhan yang Maha penuh cinta
Gantillah
dia yang telah hilang dariku
Tumbuhkanlah
kembali yang telah patah dalam hatiku
Walaupun
tidak sama dengan dirinya
Ya Allah
Ya Allah
Ya
tuhanku yang Maha pemurah
Pasrahkanlah
aku dengan takdirmu
Sesungguhnya
apa yang telah engkau takdirkan kepadaku
Merupakan
yang terbaik untukku
Engkau
Maha Mengetahui
Segala
yang terbaik buat hambamu ini
Ya Allah
Cukuplah
engkau menjadi pemeliharaku
Baik
di dunia maupun akhirat
Dengarlah
rintihan dari hambamu yang lemah ini
Janganlah
engkau biarkan aku sendirian
Di
dunia ini maupun di akhirat
Ya
Allah
Peliharalah
diriku yang dhaif ini
Janganlah
engkau jerumuskan aku ke jalan kemaksiatan dan kemungkaran
Maka
karuniakanlah aku
Seorang
pasangan yang shalihah
Supaya
aku dan dia sama-sama
Dapat
membina rumah tangga yang berkah
Sakinah,
mawaddah dan warahmah
Dan
karuniakanlah kami keturunan yang shaleh
Amin Ya Rabbal A'lamin
Spesial
tuk tercinta karena Allah
Judul: DOA UNTUK KEKASIH TERCINTA
Teken in op:
Plasings (Atom)